KEDAHSYATAN SURAH AL-FATIHAH, AZ-ZAHRAWAIN (Al- Baqarah & Ali Imron ), dan AL-MU'AWWIDZATAIN (Al-Falaq & An-Nas)

.

Sudah jauh dari cukup mengingat fadhilah dari surah-surah tersebut sangatlah agung. Surah-surah tersebut bila dibaca dengan baik dan benar, maka sekuat apapun gangguan jinnya pasti, dengan izin Allah, akan hancur sehancur-hancurnya. Memang surah-surah tersebut tidak pernah terlupakan untuk dipakai dalam meruqyah baik oleh peruqyah maupun oleh pasien, tetapi hasilnya atau pengaruhnya tidak memuaskan bahkan sama sekali tidak mendatangkan manfaat. Disini tentu perlu mencari sebab kenapa seperti itu, karena Alquran itu adalah syifa untuk penyakit maknawi juga hissi. Ini janji Allah, dan kita beriman bahwa Allah mustahil akan menyalahi janji-Nya:


رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخۡزِنَا یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِۖ إِنَّكَ لَا تُخۡلِفُ ٱلۡمِیعَادَ


" Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji".

(Ali 'Imran:194). 

Membaca dan merenungi firman Allah subhaanahu wa Ta'aala diatas tentu akan dapat menguatkan iman kita bahwa Allah pasti menepati janji-Nya. Adapun janji Allah bagi orang yang sakit adalah akan disembuhkan dengan Alquran apabila digunakan dengan baik dan benar. Menggunakan Alquran dengan baik dan benar adalah dengan memenuhi tiga rukun dibawah ini:


1. Niat. Jadi sebelum membaca Alquran, maka niatkan untuk sembuh dengan sebab Alquran.


2. Tadabbur. Jadi ketika membaca Alquran, maka harus mentadabburi setiap ayat yang dibaca. Lalu, apa itu Tadabbur?

Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah mendefinisikan tadabbur sebagai berikut:


التأمل في الألفاظ للوصول إلى معانيها


" Merenungkan lafal-lafal untuk sampai kepada kandungan-kandungan maknanya".

Dengan demikian, orang yang bertadabbur adalah orang yang memperhatikan suatu perkara secara berulang-ulang atau dari berbagai sisi. Tadabbur juga bisa didapatkan dengan cara mengulang-ulang setiap ayat yang didalamnya sesuai dengan penyakit pasien. 


3. Yakin atau beriman kepada manfaat Alquran. Ini bisa didapatkan dari rukun kedua diatas yaitu dengan tadabbur. Jelasnya bahwa tadabbur Al-Qur’an akan menambah keimanan. Ini sangat berguna baik bagi peruqyah maupun pasien. Tadabbur didapatkan apabila hati dan pendengaran itu tunduk kepada Alquran. Artinya ketika membaca dan mendengarkan, hati dan pendengaran hanya tertuju kepada Alquran bukan tertuju kepada masalah-masalah dunyawiyah lainnya. Jadi apabila ketiga rukun diatas ada, maka dengan izin Allah gangguan jin baik hasad (ain ), sihir, dan almas tidak akan memiliki tempat kembali didalam tubuh bagaimanapun kuatnya menurut pikiran manusia.


Dalam Syarh Riyadhus Sholihin (4: 671), Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menyatakan ada dua syarat Al Fatihah bisa dijadikan bacaan ruqyah yaitu:

1: Yang membacanya ( roqy ) mengimani bahwa bacaan tersebut adalah ruqyah yang bermanfaat.

2: Dibacakan pada orang sakit ( marqy ) yang mengimani kalau ruqyah dengan Al Fatihah bermanfaat. Demikian juga dengan surah-surah lainnya didalam Alquran- pen).


Agar keimanan kita terhadap surah-surah tersebut diatas semakin kuat, mari kita sedikit memahami fadhilah-fadhilah dari surah-surah diatas:


1. Fadhilah surah Alfatihah: Surah Alfatihah memiliki kekhususan dalam ruqyah. Salah satu nama surah Alfatihah adalah surah ruqyah:

Dalil bahwa surat Al Fatihah bisa sebagai bacaan ruqyah adalah hadits dari Abu Sa’id Al Khudri berikut ini:


عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ ح


َتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم. فَأَتَى النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ: وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ. ثُمَّ قَالَ: خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ.


" Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahu 'anhu, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berada dalam safar (perjalanan jauh), lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu.

Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir: " Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah (melakukan pengobatan dengan membaca ayat-ayat Al Qur’an? karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam".

Di antara para sahabat lantas berkata: " Iya ada ".

Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al Fatihah.

Akhirnya, pembesar kamoung tersebut sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau.

Ia berkata: "Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah". Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata: " Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah (artinya: bisa digunakan untuk meruqyah)?” Beliau pun bersabda: " Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian". (HR. Bukhari no. 5736 dan Muslim no. 2201).


2. Fadhilah Surah AZ-ZAHRAWAIN (Al- Baqarah & Ali Imron ). Untuk surah Albaqarah memang sangat berpengaruh terhadap gangguan jin baik hasad ( ain ), sihir, dan almas.


اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ 


" Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya".(HR. Muslim no.804).

والمقصود بالبطلة "الجن والسحرة

" Yang dimaksud dengan " بالبطلة " adalah jin dan tukang sihir".


لا تجعلوا بيوتكم مقابر؛ إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة.

" Janganlah kamu menjadikan rumahmu (seperti) kuburan (dengan tidak pernah mengerjakan shalat dan membaca al-Qur’an di dalamnya), sesungguhnya syaitan akan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat al-Baqarah".(HR. Muslim (no. 780).  


Dalam lafazh riwayat at-Tirmidzi: “…Sesungguhnya syaitan tidak akan masuk ke rumah yang dibaca di dalamnya surat al-Baqarah".(HR At-Tirmidzi (5/157).


مَنْ قَرَأَ أَرْبَعَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ، وَآيَتَانِ بَعْدَ آيَةِ الْكُرْسِيِّ، وَثَلَاثًا مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَمْ يَقْرَبْهُ وَلَا أَهْلَهُ يَوْمَئِذٍ شَيْطَانٌ، وَلَا شَيْءٌ يَكْرَهُهُ، وَلَا يُقْرَأْنَ عَلَى مَجْنُونٍ إِلَّا أَفَاقَ 


" Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat al-Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah)". (HR. Ad-Darimi).  


3. Fadhilah AL-MU'AWWIDZATAIN (Al-Falaq & An-Nas) : Dari 'uqbah bn 'amir berkata: "


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ بَيْنَا أَنَا أَسِيرُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الْجُحْفَةِ وَالْأَبْوَاءِ إِذْ غَشِيَتْنَا رِيحٌ وَظُلْمَةٌ شَدِيدَةٌ فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَوَّذُ بِأَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَأَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ وَيَقُولُ يَا عُقْبَةُ تَعَوَّذْ بِهِمَا فَمَا تَعَوَّذَ مُتَعَوِّذٌ بِمِثْلِهِمَا قَالَ وَسَمِعْتُهُ يَؤُمُّنَا بِهِمَا فِي الصَّلَاةِ


" Telah menceritakan kepada Kami (Abdullah bin Muhammad An Nufaili), telah menceritakan kepada Kami (Muhammad bin Salamah) dari (Muhammad bin Ishaq) dari (Sa'id? bin Abu Sa'id Al Maqburi) dari (ayahnya) dari ('Uqbah bin Amir), ia berkata; ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam antara Juhfah dan Abwa, tiba-tiba Kami tertutupi angin sangat dan terjadi kegelapan yang sangat, kemudian Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam berlindung dengan mengucapkan: "QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ, " dan "QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS". Dan beliau berkata: "Wahai Uqbah, berlindunglah dengan keduanya, tidak ada orang yang berlindung dengan sebuah perlindungan yang menyamai keduanya." 'Uqbah berkata: " aku mendengar beliau mengimami Kami dengan membaca kedua surat tersebut dalam shalat ".(HR.Abu Daud Nomor 1251). Disahihkan oleh Al-Albani dalam sahih Abi Daud).


Dari Abu Hurairah dari Abu Sa’id, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَوَّذُ مِنَ الجَانِّ وَعَيْنِ الإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَتِ المُعَوِّذَتَانِ فَلَمَّا نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا


" Rasululah saw pernah berta’awudz dari jin dan dari pandangan manusia hingga turun al mu’awwidzatain. Maka ketika dua surat ini turun maka beliau membacanya dan meninggalkan bacaan yang lainnya".( HR. At-Turmuzi. Disahihkan oleh Al-Albani dalam sahih At-Turmuzi)


Demikian fadhilah-fadhilah surah-surah tersebut diatas. Dengan mengetahui dan memahami fadhilah-fadhilahnya,diharapkan agar bisa menjadi motivasi untuk menjadikan ketiga surah diatas sebagai bacaan untuk ruqyah. Perlu diketahui bahwa tidak cukup seseorang yang sakit yang disebabkan oleh jin hanya mendengarkan bacaan-bacaan ruqyah dari murottal untuk tujuan agar sembuh dari penyakit gangguan jin, terutama gangguan yang sudah lama dan berat, tetapi diharapkan dengan sangat agar diruqyah langsung oleh seorang peruqyah yang mengerti tentang penyakit yang sedang dialami oleh seorang yang sedang ada gangguan jin. Adapun dalam keadaan darurat seperti seseorang yang tidak bisa membaca, atau tidak menemukan peruqyah didaerah dimana pasien ini tinggal, maka dia boleh mendengarkan ayat-ayat ruqyah dari kaset murottal, atau diruqyah dari jauh melalui telpon. Tentu keadaan darurat ini tidak termasuk kedalam ruqyah secara langsung.


Perlu juga dimaklumi bahwa tidak cukup diruqyah sekali saja, tapi harus diruqyah berkali-berkali. Bisa dalam sehari diruqyah tiga kali, atau lebih sesuai dengan keadaan pasien juga gangguannya.


Membaca setiap surah itu harus terus tanpa berhenti. Jangan pedulikan ocehan jinnya, atau reaksi-reaksi yang ditimbulkannya, apalagi jin ini sudah didakwahi, tetap membandel. Terus baca, dan diulang-ulang sesuai dengan rukun-rukun diatas. Jangan ajak jinnya untuk dialog, karena itu akan membuat jinnya bisa istirahat. Hindari dialog pada saat ini, karena pada saat ini sangat membutuhkan konsentrasi penuh untuk mewujudkan tiga rukun diatas. Biasanya jin ini menimbulkan reaksi-reaksi, atau mengajak berdialog dengan tujuan agar peruqyah dan pasien buyar konsentrasinya. Untuk itu jangan tertipu!


Perbanyak istiqfar, berdo'a pada setiap sujud, dan sebelum salam. Perbanyak membaca:

حسبنا الله ونعم الوكيل ولاحول ولاقوة الا بالله العلي العظيم


Perlu juga menyediakan air hangat yang sudah diruqyah pada saat proses ruqyah ini. Selama proses ruqyah minumlah air ini untuk menyerang jinnya dari dalam tubuh. Perlu juga menyediakan minyak zaitun dicampur minyak habbatus sauda' yang sudah diruqyah untuk membaluri seluruh tubuh sebelum melakukan proses ruqyah.


Jangan menganggap tahapan-tahapan diatas berat atau merasa tidak bisa melakukannya. Ingat setan akan menimbulkan pikiran-pikiran seperti ini agar kita merasa malas melakukannya. Ingat setan saja tidak pernah merasa malas didalam mengganggu, dan menyakiti manusia. Lalu kenapa kita harus malas dan menyerah?? Lakukanlah dan sebelumnya sudah meminta tolong kepada Allah. Mari mulai menyerang, dan Tawakkal!!


Terakhir dan yang perlu diperhatikan. Tidak mungkin bagi siapapun


mengalahkan strategi setan dengan usaha yang lemah. Tidak mungkin menghancurkan segala makarnya kalau kita hanya berkeluh kesah dan putus harapan karena lamanya gangguan yang dialami. Ingat Allah Maha Kasih, Kuat, dan Maha Menyembuhkan. Tidakkah kita beriman dengan sifat-sifat Allah tersebut? Bila  kita benar-benar beriman, lalu apakah kita akan tetap malas, dan berkekuh kesah?? Ayoo..! Husnuz zhan kepada Allah 'azzawajalla. Semoga bermanfaat. 

Aamiin


Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf.

والله أعلمُ بالـصـواب


✒️Footnote : Ustadz. Nuruddin Al Indunissy

__________________

Yuk dukung Rehab Hati Serang Baru dalam Progam² Dakwah & Sosial, salurkan sedekah terbaik anda.  melalui rekening dibawah ini :⠀

.

1052390849

BRI syariah( sandi bank 422 )

A/n Aprisal

.⠀

Setelah transfer konfirmasi kesini ya 😇

WhatsApp

.

🎥  Youtube

💻  Facebook

📱  Instagram

📎  Telegram

.

Semoga Allah Ta'ala memberikan kesehatan & keberkahaan untuk kita semua 😊 ⠀

.

♻️ Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan share, tag, mention ke orang lain. 1 orang yang tau ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala karena mengajak kepada kebaikan.


بارك الله فیکم و أهلیکم و في أموالکم

Komentar

Rehab Hati Serang Baru

JARINGAN RUMAH REHAB 2021

RUQYAH MANDIRI UNTUK KECANDUAN MAKSIAT

Sosial (Project Langit)